Wednesday, 11 September 2013

Karena Mu

Karena Mu
Manisnya madu ku tak peduli

Karena Mu

Jalan terjal ku lalui

Karena Mu

Aku melawan sang waktu

Karena Mu

Kusimpan semua pilu

Karena Mu

Sindiran kelabu kusapu

Karena Mu

Aku tak kenal kematian

Karena Mu

Ku tahu aku adalah insan dunia

Karena Mu

Ku bertemu ambisi dan harapan

Karena Mu

Aku dapat menggenggam eratTanganmu yang menantikan masa depan





#dibuat 12 September 2013 sambil mendengarkan lagu Because of You - Kelly Clarkson

Culture Shock (bag.1)

Sejujurnya, pertama mendapat inforamasi itu aku terkejut. Salah satu dari adik angkatan berasal dari luar negeri, belum mengerti bahasa negara tujuan, berasal dari negara yang memakai English sebagai bahasa kedua. Maksudku, bahasa nasional "sepertinya" lebih diutamkan.

Kebetulan aku menjadi kakak angkatan pendampingnya, setidaknya selama setengah semester bersama kedua temanku. Sepintas tidak ada masalah walaupun kemampuan berbahasa Inggrisku masih terpaku pada intermediate level. Problema baru kuketahui setelah aku bertemu dengannya. Aku tahu seperti apa sesuatu yang dihadapi olehnya karena saat itu aku terbawa memori beberapa tahun yang lalu.

Aku ingat ketika aku masih memakai hem putih, celana dan dasi berwarna merah, kaos kaki 15cm di atas mata kaki, dan sepatu hitam. Itu adalah awal masa orientasi SMP. Aku mencoba mengajak berbicara teman 'senasib'. Gak nyambung. Ya jelas aja gak nyambung karena aku berasal dari sekolah asal yang berbeda. Bisa dibayangkan dirimu ada di sekumpulan makhluk aneh yang gak ngerti apa yang kamu omongin. Atau dengan kata lain akulah yang jadi makhluk aneh itu dihadapan mereka -__-

Aku sudah merasa payah menghadapi masalah seperti itu. Bagaimana dengan 'adik bimbinganku' ini ? Jelas tak mungkin membuat semua orang di sekitarnya mengerti bahasa aslinya. Jelas tak mungkin pula menjadikan adikku ini bercakap-cakap memakai bahasa Merah-Putih. Bahasa Inggris bisa saja berperan sebagai 'mediator'. Namun, tak semudah itu juga bahasa ini menjadi perekat antara ia dan lingkungannya.

Culture shock. Dua kata ini katanya wajar dimiliki oleh seseorang yang tiba-tiba terdampar di sebuah negeri asing. Budaya, bahasa, dan tentu saja cara hidup akan berubah drastis karena frase tersebut. Yang sukar dimengerti ialah efek lanjut dari culture shock. Lain kali akan kujelaskan setelah aku membimbing temanku ini yak :D


Saturday, 31 August 2013

Salam Perpisahan

Pernahkah gendangmu terbangun
Ketika desiran dedaunan menyelimuti malam
Pernahkah langkahmu terbenam
Tak mampu menggapai angan


Pernahkan sorot matamu melantunkan nada sendu
Memandang kilau angan yang kian meredup
Pernahkah jarimu terkatup erat
Memohon untuk menatap kilas parasnya


Pernahkah jiwamu terpasung
Berdiri di dalam relung waktu nan pekat
Pernahkah kulitmu  memberontak
Terpukul oleh dinginnya malam yang tak kunjung menghilang


Pernahkah hatimu berbisik
Menginginkan ragamu bersanding
Dengan hati yang telah pergi




Friday, 26 April 2013

Semangat Merah Putih (Biru ?)


        Suatu ketika layar televisi menayangkan film perjuangan pahlawan. Karena menarik, tidak ada salahnya menonton. Di dalam film itu, lima sekawan berperan menjadi intelejen Republik Indonesia. Misi mereka sungguh sangat sulit untuk tentara biasa pada jaman pasca kemerdekaan. Kesulitan mereka tidak hanya berjuang melemahkan tentara Belanda melainkan juga harus mencari ‘tikus’ di dalam TNI.

      Tim intelejen yang terdiri dari Amir, Dayan, Marius, Tomas, dan Senja memiliki latar belakang yang berbeda. Amir awalnya hanya seorang guru biasa dan dari penampilannya ia adalah seorang golongan priyayi. Kehidupannya sederhana. Saat memutuskan untuk mengangkat senjata, Amir harus meninggalkan istrinya yang sedang mengandung. Dayan berasal dari Bali. Dia merupakan seorang penganut Hindu taat. Dalam berperang, Dayan lah orang yang paling tegas. Marius pada awalnya seorang pengecut yang mempunyai darah keturunan. Kerjaannya saat istirahat dalam tugas hanyalah mabuk. Ia suka menggoda Senja yang menjadi pujaan Tomas. Tomas ialah pemuda paling emosional dalam tim. Dia seorang Katolik. Tomas mempunyai hubungan kuat dengan Senja. Ia sering terlibat adu mulut dengan Marius. Senja menjadi satu-satunya wanita dalam tim. Motifnya bergabung dengan tim adalah dendam karena kakak dan orang tuanya dibunuh oleh tentara Belanda.


            Film yang kebetulan tertonton ini merencanakan misi akhir untuk menghancurkan pangkalan udara Belanda. Kembali ditegaskan bahwa perjuangan lima orang itu tidak mudah. Amir, Senja, dan Tomas pada perang terakhir nyaris tewas dimbombardir senapan serbu.Dayan kehilangan lidah karena tidak mau membocorkan misi saat tertangkap. Marius tidak dipercaya oleh kawan setim. Penderitaan paling parah ialah ketika salah satu misi sebelum misi terakhir dibocorkan oleh rekan sesama TNI. Bocornya misi berakibat pada tertangkapnya Dayan. Sesaat sebelum Dayan muncul pada misi terakhir, mental keempat temannya telah lumpuh. Untunglah Dayan datang dan keadaan berbalik. Marius yang berusaha mengembalikan harga dirinya berperan di saat-saat terakhir dengan mengendarai pesawat terbang untuk kabur bersama timnya. Misi pada akhirnya sukses. Salah satu pangkalan udara Belanda yang telah diincar lenyap.


            Melihat perjuangan mereka tidak ada habisnya mulut mengucap syukur. Tidak disangka tekad satu tim sangat kuat untuk mempertahankan kemerdekaan. Semangat merah putih dalam dada mereka tak pernah padam. Sayangnya, semangat merah putih kelimanya mulai pudar akhir-akhir ini.


            Semangat merah putih terlihat berganti menjadi semangat penjajah. Pemimpin-pemimpin bangsa yang haus menghisap darah rakyatnya sendiri. Mereka hanya mengincar kekuasaan, tak ada bedanya dengan tentara berkulit putih di masa lalu. Kalau mau bukti, lihat saja koran di pagi hari yang selalu dipenuhi dengan konflik politik. Berita semacam itu misalnya pemimpin yang mengamankan partai, ada juga mafia yang tidak bertanggung jawab setelah menyemprotkan lumpur, menteri yang menyalonkan diri sebelum periode kabinet berakhir, dan kasus lainnya yang membuat mata berkunang-kunang.

         Andai saja mereka melihat film perjuangan lima sekawan itu, terbersit pikiran apakah mereka masih seperti sifat lamanya. Muncul pula pertanyaan apakah mereka mempunyai keberanian menyobek warna biru dalam jiwa mereka seperti perjuangan pemuda di Surabaya puluhan tahun yang lalu. Andai saja mereka telah melihat dan tetap seperti sedia kala, tidak ada salahnya banyak manusia yang menjadi Wibisana, salah seorang karakter dalam wayang. 

             

Berkicau Dalam Galau


        Akhir – akhir ini, kata galau sudah menjadi seperti trending topic di masyarakat, khususnya kalangan remaja. Tidak jarang status akun jejaring sosial terdapat kata galau. Lantas, sebenarnya apa sih galau itu ?
         
                Galau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti sibuk beramai-ramai ; ramai sekali ; kacau tidak keruan. Anggap saja definisi ketiga paling tepat menggambarkan makna galau yang beredar saat ini. Jadi, perasaan galau dapat diartikan perasaan yang kacau.

            Bila melihat definisi galau tersebut, kegalauan mempunyai “sel” penyusun kehidupannya.  Yang pertama adalah perubahan hati yang sangat drastis. Misalnya, pada waktu siang hari merasa senang, tetapi malam hari karena ada pengumuman nilai di simaweb dan nilai yang muncul tidak sesuai harapan, perasaan sedih akan muncul. Perubahan mood  itulah salah satu penyebab kegalauan melanda. Penyebab yang kedua adalah lagu. Contohnya, lagu Someone Like You dari Adele telah membuat banyak pendengarnya ikut galau ketika mendengarkannya. Lagu penyebab kegalauan disebabkan karena adanya disonansi nada. Disonansi menyebabkan perasaan tegang pada pendengar. Yang ketiga dan yang terakhir adalah zat kimia dalam tubuh. Terlalu banyak karbohidrat, kafein, dan kurangnya hormon serotonin menyebabkan suasana hati kurang stabil.

            Terus apa dong yang harus kita lakukan ketika galau datang ? Bukan update status, tweet, dan sebagainya. Membuat puisi. Ya, kegalauan dapat kita atasi dengan menyalurkannya lewat karangan puisi. Tak bisa buat puisi ? Ada beberapa langkah untuk membuat puisi.

            Yang harus kita lakukan pertama kali dalam membuat puisi adalah merenung. Merenung berguna supaya kita tahu sebenarnya apa yang sedang kita rasakan. Yang kedua adalah tulis poin – poin yang kegalauanmu. Yang ketiga, buat poin – poin tersebut dalam tulisan, boleh saja formatnya mirip dengan lirik lagu. Yang terakhir, baca kembali puisi yang telah dibuat untuk diperbaiki kesalahannya menurut kamu.
            Beberapa tips membuat puisi adalah :
1.      Saat menulis, tangan jangan berhenti sejenak karena ide dapat hilang begitu saja.
2.      Membuat puisi di tempat yang tenang. Misalnya, ketika kita sedang membuat puisi, ada teman yang tahu kita sedang menulis puisi, konsentrasi kita pasti akan terganggu dan ide pun lenyap.
3.      Menggunakan majas atau gaya bahasa. Contoh gaya bahasa adalah personifikasi, metafora, hiperbola, dan sebagainya
4.      Memberikan “pesan rahasia” pada pembaca. Misalnya, huruf awalan puisi pada tiap bait bila diurutkan akan membentuk nama penulis.

            Manfaat membuat puisi selain menyalurkan kegalauan juga ada lho. Misalnya, mengirimkan naskah puisi kita ke media cetak. Kalau beruntung, puisi karyamu akan dimuat lho. Selain itu, rajin menulis puisi membuat kita terlatih untuk membuat karya dan mungkin sedikit membantu dalam pembuatan skripsi kelak :D

            So, jadi tunggu apalagi, lampiaskan kegalauanmu lewat puisi !