Saturday, 3 September 2016

Childhood (part 1)

3/9/2016

Hompimpah alaium gambreng
kuda lumping di atas genteng
Mak lampir pake baju rombeng

          Tahu lirik itu? Atau baca sambil nyanyi? Kalau iya, berbahagialah dirimu hahaha.... Sore itu, sekitar 13 tahun yang lalu, enam orang anak menyanyi syair tersebut dengan riang gembira. Tidak ada yang mencoba membahas pe-er (pekerjaan rumah), materi pelajaran, bahkan les sekalipun.  Ya, setelah 3 baris lagu itu selesai, seseorang yang kalah akan menjadi penjaga, sedangkan yang lain sembunyi entah dimana. Petak umpet. Itulah nama permainannya. Ada yang mencoba ngumpet (bersembunyi) di warung, ada yang di balik mobil (lebih tepatnya dibalik ban belakang biar gak kelihatan kakinya LOL, ada pula yang memanjat pohon, sedangkan aku sendiri suka berjongkong di tembok pagar tetanggaku. Sebuah kesenangan ketika aku dapat mengelabui penjaga dan berteriak JIPONG  (tanda aku berhasil memperoleh keistimewaan untuk tidak menjadi penjaga diputaran berikutnya). Bahagia yang sangat sederhana. Suatu kondisi yang rasanya seperti mencari ketenangan di tengah kota.

          Tiga belas tahun berikutnya, aku berkunjung ke salah satu kerabat. Di situ ada kakak beradik dengan situasi yang cukup sunyi. Kutanya mereka ,” gak pada main tho? (main disini maksudnya keluar bareng teman2nya)”. Senyuman cukup menjadi jawaban bagi mereka. Kulihat dengan senangnya masing-masing mereka bermain Candy Crush dan Clash of Clan. Wah kekinian, pikirku. Aku mencoba keluar dari pekarangan dan memang sepi jalanan, tidak seperti depan rumahku dahulu yang penuh tawa canda. Mungkin jaman sudah berubah. Kenangan itu pasti akan kurindukan. Aku pernah mendengar bahwa masa kecil ketika umur balita hingga masa-masa SMA akan menjadi memori yang bakal dijunjung tinggi. Yah..aku sendiri mengakui aku membanggakan masa-masa kecilku yang diisi permainan dengan teman sebaya. Pertanyaan kemudian menggelayuti pikiranku. Apakah bocah yang kutemui ini beserta teman segenerasinya akan membanggakan dan menyanjung tinggi keasyikan bermain perangkat pintar itu dimasa mendatang?


No comments:

Post a Comment